Adapun beberapa tuntunan adab bercanda yang telah diberikan oleh agama islam, yaitu:
1. Meluruskan tujuan bercanda yaitu menghilangkan kepenatan, rasa bosan dan lesu, serta menyegarkan suasana dengan canda yang diperbolehkan.
2. Tidak melewati batas. Sebagian orang sering berlebihan dalam bercanda hingga melanggar norma-norma. Terlalu banyak bercanda akan menjatuhkan wibawa seseorang.
3. Tidak bercanda dengan orang yang tidak suka bercanda. Terkadang ada orang yang bercanda dengan seseorang yang tidak suka bercanda, atau tidak suka dengan canda orang tersebut. Hal itu akan menimbulkan akibat buruk. Oleh karena itu, lihatlah dengan siapa kita hendak bercanda.
4. Tidak bercanda dalam perkara-perkara yang serius. Seperti dalam majelis penguasa, majelis ilmu, majelis hakim(pengadilan), ketika memberikan persaksian, dan lain sebagainya.
5. Hindari bercanda yang dilarang Allah Azza Wa Jalla seperti menakut-nakuti orang lain, berdusta saat bercanda, melecehkan orang lain, dan memfitnah dengan bercanda.
6. Hindari bercanda dengan kata-kata yang buruk. Allah telah berfirman, yang artinya, "Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik(benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan diantara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kalian." (Al-Isra'[17]:53)
7. Tidak banyak tertawa. Nabi telah mengingatkan agar tidak banyak tertawa, "Janganlah kalian banyak tertawa. Sesungguhnya banyak tertawa dapat mematikan hati."(Riwayat Ibnu Majah)
8. Bercanda dengan orang-orang yang membutuhkannya.9. Jangan melecehkan syiar-syiar agama dalam bercanda. Umpamanya celotehan dan guyonan para pelawak yang mempermainkan simbol-simbol agama, ayat-ayat Al-Qur'an dan syiar-syiarnya. Perbuatan ini bisa menjatuhkan pelakunya dalam kemunafikan dan kekufuran.
Demikianlah mengenai batasan-batasan dalam bercanda yang diperbolehkan dalam syariat. *Bahrul Ulum/Suara Hidayatullah | JANUARI 2011/MUHARRAM 1432
Tidak ada komentar:
Posting Komentar