HOME MIP0806 VIDEO KAMPUS BPC

Minggu, 30 Januari 2011

Tutorial Vector Photoshop


Ini dia tutorial vector!, walaupun aslinya photoshop bukan jalan pertama membuat gambar vector, namun karna telah lama saya melanglang buana dengan photoshop sebut saja PS!, maka saya akan mencoba terus membuatnya di PS! yang mungkin hingga kini masi sulit saya membuatnya, setiap kali dalam pengerjaan tidak pernah mendapatkan hasil yang mulus. Tentu ini memotovasi saya untuk terus mencoba tutorial yang satu ini! Untuk postingannya akan direalese beberapa hari lagi, menuggu semua bahan benar-benar kelar! Mohon do'anya YA....

Jumat, 21 Januari 2011

Efektivitas Kepemimpinan


         Akhir-akhir ini dunia manajemen serius membicarakan tentang efektivitas kepemimpinan. Para pakar manajemen sangat memahami arti dan makna serta fungsi kepemimpinan dalam organisasi. Organisasi apa pun serta tingkatannya memerlukan kehadiran pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan. Yaitu bagaimana seorang pemimpin berkemampuan memberikan semangat produktif kepada semua mitra kerja dengan penuh kesadaran.

        Membentuk kesadaran diri dalam melakukan aktivitas yang bernilai produktif kepada organisasi bukanlah hal yang mudah. Setiap mitra kerja pasti berbeda latar belakang hidup dan karakternya. Di sinilah dalam organisasi bisnis setiap mitra kerja pasti mengirim surat lamaran kerja dalam tulisan tangan atau ketikan. Tetapi para ahli psikologi yang disewa oleh perusahaan biasanya menghendaki tulisan tangan asli. Dari tulisan tangan ini sudah dapat dibaca sifat dan karakter calon mitra kerja. Selanjutnya, dilakukan wawancara, psikotes, dan ketrampilan.

    Biasanya, para psikiater menyarankan kepada manajemen agar dijadikan pertimbangan dalam penerimaan calon mitra kerja adalah masalah sifat dan karakter kendati skill-nya rendah. Mengapa? Alasannya sangat sederhana. Yaitu, jika skill rendah tetapi sifat dan karakternya baik maka edukasi skill lebih mudah bila dibanding skill tinggi tetapi sifat dan karakternya rendah.

        Psikotes yang dilakukan oleh departemen Hukum Resources Departement(HRD) melalui psikiater ini adalah dalam rangka memudahkan manajemen dalam seleksi, edukasi, alokasi potensi serta motivasi. Jika data personalia kerja ini nyata, niscaya efektivitas manajemen dalam sisi kepemimpinan agak terbantu. Maksudnya, manajemen dapat memberikan pekerjaan yang benar dan mengantarkan mitra kerja untuk melakukan pekerjaan dengan benar.

        Mengapa dunia manajemen modern saat ini serius mendiskusikan tentang efektivitas kepemimpinan? Perlu diketahui bahwa sejak kapitalisme mendominasi pemikiran manusia dengan tolok ukur materi, kemanusiaan mitra kerja tergerus oleh arus materi. Secara tidak sadar bahwa pemilik aset yang banyak dapat nilai diri yang tinggi. Para pemegang kapital adalah orang yang dapat mengendalikan mitra kerja dengan memperlakukannya laksana budak. Namun, para pemilik kapital lupa bahwa selain kapitalisme ada suatu aliran yang disebut Komunisme. Komunisme ini memiliki ajaran yang berlawanan dengan kapitalisme. Komunisme mengajarkan asas hak kebersamaan, sedangkan kapitalisme mengajarkan asas hak individual. Dari sisi ajaran kedua aliran ini terjadi benturan kepentingan.

        Berbeda lagi dengan motivasi yang harus dilakukan oleh pemimpin organisasi nirlaba yang orientasinya sosial keagamaan. Orientasi organisasi Islam yang memiliki visi "membangun peradaban Islam" misalnya. Motivasi yang dilakukan oleh pemimpin adalah memberikan pencerahan kepada umatnya agar sadar terhadap visi dan misi organisasi. Kesadaran umat itu dibangun melalui pendidikan formal atau non-formal dengan sistematika pendidikan yang mengacu kepada sumber keyakinan yaitu Al-Qur'an dan as-Sunnah.

        Jika umat tercerahkan oleh guidance (bimbingan) pemimpin, dan umat menyadari bahwa tujuan hidup itu adalah melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya, niscaya efektivitas kepemimpinan dapat terwujud. Melalui efektivitas kepemimpinan ini maka umat akan efektiv dalam melaksanakan perintah Allah Ta'ala dan Rasul-Nya. Pertanyaannya adalah sejauh mana efektivitas kepemimpinan umat Islam saat ini? Jika efektif apa indikatornya? Wallahu a'lam bish shawaab.*

(Sumber SUARA HIDAYATULLAH | JANUARI 2011/MUHARRAM 1432)

Adab Bercanda


Adapun beberapa tuntunan adab bercanda yang telah diberikan oleh agama islam, yaitu:

1. Meluruskan tujuan bercanda yaitu menghilangkan kepenatan, rasa bosan dan lesu, serta menyegarkan suasana dengan canda yang diperbolehkan.

2. Tidak melewati batas. Sebagian orang sering berlebihan dalam bercanda hingga melanggar norma-norma. Terlalu banyak bercanda akan menjatuhkan wibawa seseorang.

3. Tidak bercanda dengan orang yang tidak suka bercanda. Terkadang ada orang yang bercanda dengan seseorang yang tidak suka bercanda, atau tidak suka dengan canda orang tersebut. Hal itu akan menimbulkan akibat buruk. Oleh karena itu, lihatlah dengan siapa kita hendak bercanda.

4. Tidak bercanda dalam perkara-perkara yang serius. Seperti dalam majelis penguasa, majelis ilmu, majelis hakim(pengadilan), ketika memberikan persaksian, dan lain sebagainya.

5. Hindari bercanda yang dilarang Allah Azza Wa Jalla seperti menakut-nakuti orang lain, berdusta saat bercanda, melecehkan orang lain, dan memfitnah dengan bercanda.

6. Hindari bercanda dengan kata-kata yang buruk. Allah telah berfirman, yang artinya, "Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik(benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan diantara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kalian." (Al-Isra'[17]:53)

7. Tidak banyak tertawa. Nabi telah mengingatkan agar tidak banyak tertawa, "Janganlah kalian banyak tertawa. Sesungguhnya banyak tertawa dapat mematikan hati."(Riwayat Ibnu Majah)
8. Bercanda dengan orang-orang yang membutuhkannya.

9. Jangan melecehkan syiar-syiar agama dalam bercanda. Umpamanya celotehan dan guyonan para pelawak yang mempermainkan simbol-simbol agama, ayat-ayat Al-Qur'an dan syiar-syiarnya. Perbuatan ini bisa menjatuhkan pelakunya dalam kemunafikan dan kekufuran.

Demikianlah mengenai batasan-batasan dalam bercanda yang diperbolehkan dalam syariat. *Bahrul Ulum/Suara Hidayatullah | JANUARI 2011/MUHARRAM 1432

Mengatasi delapan jenis ketakutan anak

Bila rasa takut anak sudah mencapai puncak, maka orangtua pun cemas.
Kondisikan anak-anak menjadi pemberani.



Sebenarnya, banyak hal yang sewaktu-waktu bisa menjadi momok bagi anak balita. Berdasarkan pengalaman menangani kasus pada anak takut, dr. Ika Wijaya, SpKJ, seorang psikiatri FKUI-RSUPN mengidentifikasi beberapa jenis rasa takut dan cara mengatasinya sebagai berikut.

1. Takut Berpisah
     Biasanya anak selalu cemas saat berpisah dengan orang terdekatnya, walau hanya sesaat, terutama ibu yang selama tiga tahun pertama menjadi figur paling dekat. Figur ibu tak selalu harus berarti ibu kandung, melainkan bisa juga pengasuh, kakek-nenek, ayah, atau siapa saja yang memang dekat dekat dengan anak.
   
Cara Mengatasi :
     Jelaskan pada buah hati, mengapa ibu harus pergi. Begitu juga penjelasan dengan waktu, meski anak pada usia ini belum sepenuhnya mengerti kapan pagi, siang sore dan malam. Kondisikan anak dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, misalnya orangtua mengatakan, "Nanti, waktu kamu makan sore, Ibu sudah pulang." Jika tak bisa pulang sesuai waktu yang dijanjikan, beritahukanlah anak lewat telepon. Sebab, anak akan terus menunggu dan ini justru bisa menambah rasa takut anak. Ia akan terus cemas bertanya-tanya, kenapa sang Ibu belum datang.
 
2. Takut Orang Asing
    Pada usia-usia awal, anak memang mau digendong dengan siapa saja. Namun pada usia 8-9 bulan biasanya mulai muncul ketakutan atau sikap menjaga jarak pada orang yang belum begitu dikenalnya. Ini normal karena anak sudah mngenali orang. Ia mulai sadar, mana orangtuanya dan mana orang lain.
   
Cara Mengatasi :
    Pada usia balita seharusnya rasa takut pada orang asing sudah mulai berangsur hilang. Sebab, biasanya anak sudah bereksplorasi. Semestinya anak sudah memperoleh cukup pengetahuan untuk menyadari bahwa tak semua orang asing itu menjadi ancaman.
    Biasanya, justru karena orangtua kerap menakut-nakuti sehingga anak bersikap seperti itu. "Awas, jangan dekat-dekat sama orang yang belum kamu kenal. Nanti diculik, lo!" Memang boleh-boleh saja orang tua menasehati anak untuk bersikap hati-hati pada orang asing, tapi sewajarnya saja dan bukan dengan cara menakut-nakutinya.

3. Takut Dokter
    Anak pernah mengalami hal tak mengenakkan, seperti disuntik. Karenanya, ia jadi takut kepada sosok tertentu. Belum lagi kalau orangtua rajin "mengancam" setiap kali anak dianggap nakal. "Nanti disuntik dokter, lo, kalau makannya gak habis!"
   
Cara mengatasi :
    Izinkan anak membawa benda atau mainan kesayangannya saat datang ke dokter sehingga ia merasa aman dan nyaman, Di rumah, orang tua bisa membantunya dengan menyediakan mainan berupa perangkat dokter. Biarkan anak menjalani peran dokter dengan boneka sebgai pasiennya. Secara berkala ajak anak ke dokter gigi untuk menjaga kesehatan giginya. Tak ada salahnya juga memngajak dia saat orangtua atau kakak/adiknya berobat gigi. Dengan begitu anak memperoleh informasi bagaimana dan ke mana ia harus pergi untuk menjaga kesehatan giginya. Lambat laun ketakutannya pada sosok dokter justru berganti menjadi kekaguman.

4. Takut Hantu
    "Hi, di situ ada hantunya. Ayo, jangan main di situ!" Gara-gara sering diancam dan ditakuti seperti itu, balita yang sebelumnya belum mengerti sama sekali tentang hantu, jadi tahu dan takut. Bisa juga karena ia menonton film horor di televisi.
   
Cara mengatasi :
    Jauhkan anak dari tontonan film-film misteri. Orang tua pun jangan pernah menakut-nakuti anak hanya demi kepentingannya. Lebih baik anak dikondisikan dengan pendekatan cerita-cerita relijius yang semakin menambah nilai mentalitas keberaniannya.

5. Takut Gelap
    Terkadang masih ada saja ditemukan orangtua yang tidak bijaksana. Karena anak bersalah, ia dihukum dengan dikurung di ruang gelap. Perlakuan orangtua seperti ini akan membahayakan mentalitas anak. Bila pengalaman pahit itu membekas, bukan tidak mungkin rasa takutnya akan menetap sampai usia dewasa. Ia akan keluar keringat dingin atau malah jadi sesak napas setiap kali berada di ruang gelap atau menjerit-jerit kala listrik mendadak padam.
   
Cara Mengatasi :
    Saat tidir malam, jangan biarkan kamar anak gelap gulita. Paling tidak, biarkan lampu tidur yang redup tetap menyala. Cara lain, biarkan boneka atau benda kesayangannya tetap menemaninya, seolah temannya hingga anak tak perlu takut. Selain itu, sugestikan keberanian anak dengan mengajarinya doa-doa.

6. Takut Berenang
    Sangat jarang anak usia balita takut air. kecuali kalau dia pernah mengalami hal tak mengenakkan semisal tersedak atau malah nyaris tenggelam saat berenang.
   
Cara Mengatasi :
    Lakukan pembiasaan secara bertahap. Pertama-tama, biarkan anak-anak sekedar merendam kakinya atau menciprat-cipratkan air di kolam mainan sambil tetap mengenakan pakaian renang. Bisa juga dengan memasukkan anak dengan memasukkan anak ke klub renang yang ditangani ahlinya atau dengan sering mengajaknya berenang bersama dengan saudara atau teman-teman seusianya. Tentu saja sambil terus didampingi dan dibangun keyakinan dirinya bahwa berenang sungguh menyenangkan, hingga tak perlu takut. Kalau pun anak tetap takut, jangan pernah memaksa apalagi memarahi atau melecehkan rasa takutnya.

7. Takut Serangga
    Tak sedikit anak yang takut pada cicak, jangkrik, kecoa atau hewan serangga lainnya. Sebetulnya ini wajar. Orangtua tak boleh menabahi ketakutan anak dengan menakut-nakutinya. Tapi harus bisa memahaminya. Sebab, anak kecil itu mungkin saja menemukan banyak hal yang dapat membuatnya takut.
   
Cara Mengatasi :
    Boleh saja orangtua memberi pengenalan tentang alam binatang pada anak. Tak perlu kelewat detail. Tugas orangtua sebatas memahami ketakutan anak sekaligus membantunya merasa aman. Boleh saja mengatakan, "Ayah tahu kamu takut jangkrik." Jangan paksa anak berada terus-menerus dalam pembicaraan mengenai rasa takutnya. Jangan pula memaksa anak bersikap sok berani menghadapi ketakutannya. Ini hanya akan membuat anak semakin takut. Bila dipaksakan terus, anak mala bisa fobia pada serangga. Biarkan anak tertarik dengan sendirinya dan biasanya ini terjadi setelah anak berusia dua tahunan. Jika anak memang takut kala ada serangga yang terbang didekatnya, bantulah untuk mengusirnya bersama.

8. Takut Masuk Sekolah
    Tak mudah melepas anak usia balita masuk sekolah. Sebab, ia harus beradaptasi dengan lingkungan barunya. Padahal, tak semua anak gampang beradaptasi. Dari pihak orangtua, tak sedikit pula yang justru tak rela melepas anaknya "sekolah" karena khawatir anaknya terjatuh kala bemain atau didorong temannya.
   
Cara Mengatasi :
    Orangtua tetap selalu mengantar anak ke sekolah. Sebab, ini menyangkut soal pembiasaan. Kalau pun dihari-hari berikutnya ada sekolah-sekolah yang bersikap tegas hanya membolehkan orangtua menunggu diluar, sampaikan informasi ini pada anak. Guru pun harus bisa menarik perhatian anak agar tidak terfokus pada ketiadaan pendampingan orantuanya dengan bermain. Saat asik bermain dengan teman-temannya, tentu ia akan lupa.
(Sumber:Ust. M. Azhari Hatim, MA. Pemerhati masalah keluarga)

Selasa, 04 Januari 2011

Tips Membeli Ponsel Bekas


Sekarang yang namanya ponsel or HP memang sudah nggak terhitung. Mulai dari merek terkenal sampai fitur yang semakin canggih. Tapi, bagaimana untuk para mahasiswa atau pelajar yang hanya memiliki uang pas-pasan tapi ingin memiliki hp yang berfitur wah?! Tentu ponsel bekas yang menjadi pilihan. Disini anak Garuda ingin memberikan beberapa tips kepada kamu yang ingin membeli ponsel bekas!

- Penampilan => Kalau kita mau beli sesuatu pasti kita lihat dulu barang tersebut, apakah masih okay atau sudah nggak beres. Kalo perlu pelototin sampai dalam-dalamnya. Carilah ponsel yang masih mulus alias tanpa cacat. Tanyakan juga apakah ponsel tersebut pernah jatuh atau terbentur.

- Periksa komponennya => Sekarang banyak barang yang terlihat asli, tapi komponennya palsu alias abal-abal. Walau diluarnya terlihat baru, belum tentu didalamnya baru. Jangan sampai tertipu oleh cashing yang mentereng. Coba kamu buka dan lihat komponen utamanya, apakah masih orisinil atau sudah ada yang diganti. Jangan sampe kamu beli HP Nokia, tapi komponennya Nukie (bahasa sunda)

- Hindari penipuan => Chek menu ponsel tersebut, cocok nggak sama chasingnya. Sekaligus untuk mengetahui kondisi tombol, apakah masih berfungsi dengan baik.

- Chek baterai => Dari ketiga jenis baterai (Ni-cd, Ni-mh, dan Lithium), Lithiumlah yang mampu bertahan lebih lama dan dapat di charge sebelum baterai habis.

- Nomor imei => Untuk mengetahui apakah ponsel tersebut pernah hange atau belum, coba chek nomor imei ponsel dengan mengetik *#06#. Kalau sama persis dengan yang tertera pada stiker di belakang ponsel, berarti ponsel itu orisinil dan belum diutak-atik. Kecuali kalau stikernya diganti he..he..

- Minta Garansi => Disarankan bagi kamu carilah ponsel bekas namun yang masih tersedia garansi resmi ponsel tersebut! Tetapi bila memang garansinya sudah habis, mintalah garansi kepada pemilik tokoh tersebut! Minimal satu minggu untuk menjamin ponsel tersebut masih stabil. Apalagi kalau masih disertai buku petunjuk dan kelengkapan lainnya. Lebih bagus lagi kalo kamu beli sama orang yang sudah kamu kenal, jadi kamu tau gimana ponsel tersebut diperlakukan.

- Lihat keperluan => Mungkin bagi anak mahasiswa ataupun pelajar pasti melihat model ataupun fitur yang disediakan hp. Sebaiknya lihat sesuai keperluan kamu sendiri! Disarankan pilihlah model hp yang tidak neko-neko, alias pilihlah model hp yang berbentuk batangan saja! Dari beragam model handpone ternyata model yang berbentuk batanganlah yang mempunyai keawetan atau yang tahan cukup lama. Perhatikan beragam model bentuk handpone di bawah ini!!


Penyebab utama gangguan yang sering muncul pada ponsel-ponsel yang mempunyai model bentuk seperti diatas diyakini berasal dari kabel flexibel yang ada di dalamnya. Kabel flexibel merupakan piranti yang wajib ada dan memiliki pengaruh sangat besar pada ponsel tersebut 

Gambar Handpone model batangan!

Tidur 8 jam, Cepat Mati...


         Selama ini kita tentu sudah mendengar bahwa tidur selama delapan jam sehari baik untuk kesehatan. Selain itu, kuantitas tidur seperti itu sangat dianjurkan. Tapi tunggu dulu, ada baiknya anda membaca sebuah jurnal ilmiah berjudul 'Sleep'.

         Dalam jurnakl yang terbit bulan Februari 2004, disebutkan bahwa ternyata mereka yang biasa tidur delapan jam sehari memiliki resiko kematian lebih cepat. Sangat berlawanan bagi mereka yang hanya tidur 6-7 jam sehari.

         Hasil tersebut merupakan penelitian yang dilakukan selama enam tahun di Amerika Serikat dan Jepang, dengan responden berusia 30-102 tahun. Demikian diungkapkan oleh Daniel F.Kripke, M.D seorang profesor ahli psikiatri dari Universitas California San Diego, Amerika Serikat.

        Nah, kalo gitu sungguh teramat baik apa yang dianjurkan Allah SWT untuk bangun di sepertiga malam. Dalam rangka menjalankan shalat tahajud. Selain berpahala dan mulia juga menjaga kesehatan. Coba saja!

(Sumber : Sabili NO. 21 Th. XI 7 MEI 2004/17 RABI'UL AWAL 1425H)

Minggu, 02 Januari 2011

Dampak peralihan fungsi lahan kawasan Medan Tanjung Morawa


Gambar diatas adalah gambar sebuah kawasan rawa di daerah Tanjung Morawa Medan yang berada di ruas kanan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tepatnya 10km dari kota Medan. Namun sekarang keberadaan rawa ini terus terancam. Sebelumnya proyek pembangunan perumahan Rifiera telah mengurangi luas kawasan rawa yang berada di depan kawasan objek wisata Mora Indah Fariah ini. Dan sekarang kawasan rawa yang berada di ruas kiri Jalinsum ini juga terancam oleh sebuah proyek pembangunan perumahan juga (belum tahu pasti proyek apa?!). Perhatikan gambar kawasan rawa ruas kirinya setelah terjadi pembangunan proyek baru di bawah ini :





Pertumbuhan angka kelahiran yang sangat tinggi saat ini memaksa manusia untuk menggarap lahan-lahan baru sebagai daerah tempat tinggalnya tanpa memikirkan dampak ekosistem di daerah lingkungannya tersebut! Dan contoh kasus di atas merupakan suatu dampak dari pertumbuhan penduduk di Indonesia yang kian tahun kian meningkat jumlahnya. Akibat contoh kasus diatas maka timbullah suatu peralihan fungsi lahan rawa yang dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem pada waktu yang akan datang. Dan hasilnya jadilah kawasan banjir terbaru di daerah Medan Tanjung Morawa berikut ini!


Padahal sebelumnya tidak pernah terjadi banjir di kawasan ini! hal ini jelas mengubah fungsi lahan rawa yang seharusnya adalah sebagai kawasan penyerapan air atau reservoir untuk mencegah polusi atau pencemaran lingkungan alam. Dengan alasan itu, rawa-rawa memiliki nilai tinggi dalam segi ekonomi, budaya, lingkungan hidup dan lain-lain, sehingga lingkungan rawa harus tetap dijaga kelestariannya.